Minggu, 30 Agustus 2015

Video Hot Ngentot Dengan Abg Toge Binal

Silahkan download dibawah sini
DOWNLOAD

CARA DOWNLOAD
- SILAHKAN KLIK DOWNLOAD DIATAS
- TUNGGU BEBERAPA DETIK
- KLIK SKIP AD DI POJOK KANAN ATAS
- LALU SILAHKAN DOWNLOAD VIDEONYA

Video hot di gangbang 3 suster Hypersex

Silahkan download di bawah ini
DOWNLOAD

CARA DOWNLOAD
- SILAHKAN KLIK DOWNLOAD DIATAS
- TUNGGU BEBERAPA DETIK
- KLIK SKIP AD DI POJOK KANAN ATAS
- LALU SILAHKAN DOWNLOAD VIDEO

Jumat, 28 Agustus 2015

Video Hot abg sma di gangbang

Download dibawah sini
DOWNLOAD FILE

Cara Download
- Klik Download
- tunhu beberapa detik
- Klik skip ad
- tinggal download

Senin, 24 Agustus 2015

DOWNLOAD VIDEO SMP HYPER SEX

Silahkan Download dibawah ini
DOWNLOAD

Cara download
- Klik download
- lalu tunggu 5 detik hingga muncul Tulisan skip ada
- Selanjutnya klik skip ad lalu download
- Selesai

Senin, 25 Mei 2015

Cerita Sex Diperkosa Waria Binal

Melakukan hubungan sex selalu memiliki pengalaman yang berbeda satu dengan yang lainnya ... Adi mahasiswa tingkat akhir di Jakarta ini mengalami pengalaman yang berbeda yang mengubah cara pandangnya dan mungkin "orientasi"nya ... sebagai seorang cowo yang selalu dibanggakan kegagahannya, Adi memiliki kebanggaan tersendiri dengan KEJANTANAN yang dimilikinya ... usianya 22 tahun dan memiliki banyak penggemar wanita yang sudah ditidurinya ...
wajahnya sangat khas dengan rahang yang kekar dan alis mata yang tebal bergaris tegas ..
perawakan tubuh tinggi 178 cm dengan otot-otot tubuh yang kekar dan berdada bidang serta kulit sawo matang ...
banyak wanita yang dengan rela menyerahkan tubuhnya untuk DIGAGAGhi Adi, selain kemolekannya ADi juga pandai merayu ...
Tetapi ada hal yang membuatnya penasaran, dengan salah serang temannya yang juga sering melakukan hubungan sex selain dengan wanita tetapi juga dengan para waria ...
memang Adi sangat menilai rendah para waria dan temannya juga hanya bercerita melakukannya karena mereka memiliki daya SEX yang lebih dari wanita biasa ... Pengalaman tersebut membuat Adi penasaran dengan cerita temannya ... Adi meniatkan dirinya untuk pergi ke loklisasi waria ... melihat para waria yang molek dan cantik-cantik, birahi Adi cukup tertantang ... berbincang dengan salah seorang waria yang ditemunya, percakapan mereka cukup singkat dan terjadi sangat akrab, mungkin karena Adi adalah orang yang supel dan pandai bicara ...
Adi mengikuti waria tersebut kesebuah rumah kontrakan yang cukup luas, sesampai didepan pintu rumah tersebut tiba-tiba saja wajah Adi dibekab dengan saputangan yang berobat bius ...
semua menjadi gelap gulita ... Tersadar dengan dirinya yang sedikit pusing, tangan dan kaki Adi sudah terikat bergantung dengan alas kulit dipunggungnya ...
ruangan tersebut gelap hanya dengan penerangan lampu yang redup ... tiba-tiba dirinya dikelilingi soso" wnita yang bertubuh tegap, tetapi diperhatikannya wanita-wanita tersebut telah bertelanjang bulat dengan BUAH DADA yang besar ... tetapi memiliki BATANG KONTOL yang ngaceng berat ...
Adi mau berteriak tetapi mulutnya menganga dengan sebuah pengait yang membuka mulutnya lebar ... "wow tubuh lelaki seger bo ..." mereka hanya berbisik-bisik ...
mereka mulai menggerayangi tubuh Adi dari wajahnya, leher DADA BIDANGNYA, hingga meremas PUTING SUSU Adi ...
sampai di BATANG KONTOL Adi, terasa sebuah sentakan ketika seorang waria memegangnya ... BIJI KONTOL Adi sudah diikat dengan sebuah TALI LATEX yang ketat sekali hingga terasa sempit dan ketat di BIJI KONTOLnya para waria tersebut menjilati tubuh Adi, DADA BIDANG dan PUTING SUSU Adi terus dijilai dan digigit-gigit kecil ... mereka menjilati KETIAK Adi dengan bulu-bulu lebatnya yang hitam dan jantan ...
Adi mulai terangsang memang tapi tak sampai sepenuhnya ... mulutnya yang menganga tiba-tiba dimasukan sebuah pil PERANGSANG ... Adi menolak tapi tak kuasa ... mereka memaksanya minum dengan membenamkan salah satu BATANG KONTOL Waria tersebut dan menumpahkan AIR KENCING dimulut Adi ...
Kepala Adi di benamkan dalam KONTOL Waria tersebut dengan memegang kedua telinga Adi ... Waria tersebut membenamkan kontolnya dan menumpahkan air kecingnya membuat Adi mau tidak mau meminumnya bersama obat tersebut ...
Aroma KONTOL dan AIR KENCING dimulut Adi yang baru pertama kali membuatnya pusing dan mual ...
2 butir pil sekali minum ... membuat rekasi tubuhnya cepat terangsang ... waria tadi terus membenamkan KONTOLnya di mulut Adi sambil melakukan gerakan maju mundur ... mulut Adi kini di jadilan lobang ANAL alias di ENTOT ... Waria lain terus menjilati tubuh Adi ... otot-otot kekar dan dada bidangnya membuat birahi mereka memuncak ...
BATANG KEJANTANAN Adi yang sudah ngaceng beerat juga di jilati dan di SEPONG ... sengatan dasyat membuat tubuh Adi menggeliat ... Inilah rasanya kalau BATANG KONTOLnya dihisap waria ... lebih bertenaga dan kuat dari wanita kebanyakan ... "Cccccrrrroooottt ... ccccrrrooottt ..."
Adi menembakan cairan KEJANTANANNYA dimulut waria tersebut ... "Ya... uda keluar ... payah juga deh yei ..."
Adi tak kuasa menahan EJAKULASInya ... tetapi BATANG KONTOL Adi tetap berdiri tegar ... bagaikan pedang yang menghunus ke langit meminta korban ... Mulut Adi tetap bergantian di ENTOT ... LIANG DUBUR Adi terasa sangat basah, seorang waria MENJILATI DUBUR Adi dengan lidahnya ... tetapi tiba-tiba terasa sebuah BATANg KONTOL di gesekan bersama dengan BATANg KONTOl Adi ... dirinya mulai terangsang hebat ...
dengan sigap seorang waria naik di atas perut Adi ... menggesekan BATANG KONTOL Adi di liang DUBURnya ... BATANG KONTOL Adi yang masih tergar, diberikan LUBRIKAN ... dikocok perlahan dan waria tersebut berbisik ...
"Kamu siap kan ganteng ... masuk kedalam tubuh ku ... ENTOT Aku dengan KEJANTANAN kamu yah ..." Perlahan tapi pasti BATANG KONTOL Adi dimasukan dalam dubur Waria tersebut ... "Aaaaaarrrrgggghhhhh ..."
Erangan jantana Adi ... merasakan sengatan dasyat menjepit BATANG KONTOLnya ... Jepitan yang sangat menggugah birahinya hingga Adi harus mengatur nafasnya ... Nafas bagaikan kuda liar yang sedang berlari ... Waria tersebut menggenjot naik dan turun BATANG KONTOL Adi di liang DUBURnya ...
sampai akhirnya waria tersebut KLIMAK dan menumpahkan CAIRAN PEJU di atas tubuh Adi ...
bergiliran waria lain langsung menggeser dengan secepat kilat dan kembali menaiki BATANG KONTOL Adi untuk meminta KEGAGAHANNYA ... 10 orang waria bergantian menunggu giliran BATANG KEJANTANAN Adi MENGENTOT mereka ... dan tubuh Adi dimandikan Cairan PEJU mereka ... Setelah mereka keluar semua ... tubuha Adi yang penuh dengan CAIRAN PEJU terus di raba-raba ... mereka menciumu tubuh Adi ... menjilati KETIAK Adi dengan aroma KELAKI-LAKIANNYA ... cupangan demi cupangan dibuat dileher dan dada Adi ...
mereka menjepit PUTING SUSU adi dengan penjepit besi ...
"Hi ganteng ... permainan baru kita akan mulai " Adi kebingungan, bukannya sedari tadi sudah ada permaian ... BATANG KONTOL adi dimasukan dalam sebuah ALAT MASTURBASIelektrik, BATANG KONTOLNYA di KOCOK-KOCOK dengan kecepatan tinggi dan rendah bergantian ...
Kembali LOBANG DUBUR Adi di jilati (RIMING) ... mereka tersenyum nakal memainkan jari-jari di sekitar DUBUR Adi ... tiba-tiba sebuah Jari dimasukan kedalam LOBANG DUBUR Adi ... Adi mendelik sejadinya, wajahnya merah padam menahan rasa sakit .. Adi merasa kesakitan walau baru satu jari ... LOBANG DUBUR yang masih perawan milik Adi berdenyut hebat ...
1 jari, 2 jari dikorekan kedalam LOBANG DUBUR Adi ... dipaksa masuk jari tersebut tak dihentikan oleh waria tersebut, walau adi sudah meronta kesakitan ... dikorek dan dimainkan majumundur ... mereka hanya menertawai Adi ... KOCOKAN pada BATANG KONTOL Adi tetap dilakukan ...
Tiba-tiba jari tersebut di tarik keluar dari LOBANG DUBUR Adi ... terasa melegakan ... mereka mengoleskan LUBRIKAN di sekitar DUBUR Adi ... dengan mempertunjukan sebuah BATANG KONTOL berwarna Hitam (DILDO) sepanjang 30 cm dengan diameter 7 cm ... Adi meronta sejadinya ...
mereka menertawakan Adi yang berwajah ketakutan ... sambil melumuri DILDO tersebut dengan LUBRIKAN ... mereka terus menggerayangi tubuh Adi ... KONTOL Adi yang terpenjara dalam ALAT MASTURBASI yang mengcoknya ... kini giliran LOBANG DUBUR Adi ..
"Siap-siap merasakan rasanya DIENTOT ... pakai DILDO ..." Diarahkan KEPALA KONTOL DILDO tersebut di depan DUBUR Adi ... mereka mendorongnya perlahan ...
Adi mendelik sejadinya ... URAT-URAT LEHERNYA nampak keluar karena menahan agar DINDING DUBURnya tidak tertenbus ... hingga nampak mukanya merah padam ...
"Pppluupp ..." Kepala KONTOL tersebut masuk menghancurkan pertahanan LIANG DUBUR Adi ... mereka tertawa keras ... 'dorong ... dorong ... dorong ..>" mereka menyorak-nyoraki Adi ,,, sambil mendorong Didlo tersebut masuk ... Adi seorang lelaki- yang GAGAH PERKASA kini kehilangan harga dirinya yang sudah DIGAGAHI ... hanya menahan rasa sakit dengan berpegangan pada tali gantungan yang mengikat tangannya ... Adi menerima kekalahan dirinya ... DILDO tersebut menembus hingga setengah bagian ... lalu mereka menariknya keluar ...
"Aaaaarrrrgggggghhhhh ..."
gesekaran panas di dalam DINDING ANUS Adi ... para waria tersebut melakukannya terus maju dan mundur ... BATANG KONTOL Adi merasa terangsang akhirnya memuntahkan kembali CAIRAN KEJANTANANNYA ... akibat rangsangan ENTOTAN di dubur Adi ... Semalaman hingga pagi hari Adi menjadi ajang KEGAGAHAN dan DIGAGAHI oleh para waria tersebut ... Para waria tersebut meminumkan air kencing dan SPERMA mereka ...
Obat perangsang membuat BATANG KONTOLnya tak tidur semalaman dan mengeluarkan cairan kejantannya ... BIJI KONTOL Adi terikat semalaman terkesan membiru dan terus mendapat REMASAN-REMASAN akibat para waria yang gemas dengan BIJI KONTOL Adi ...
bukan itu saja LOBANG DUBUR Adi membengkak akibat DILDO yang Memaksa masuk dan MENGENTOT LOBANG DUBUR Perawannya ... DILDO tersebut dihentikan dan dicabut dari LOBANG DUBUR Adi ... DILDO yang mengentotnya dengan mesin yang menggenjot semalaman membuat LOBANG DUBUR Adi menganga ... dinding duburnya nampak kemerahan dan membengkak ... luka disana sini memberi rasa sakit pada Adi ...
"sekarang lo tau enaknya bercinta dengan waria ... kita ini bukan alat sex,tapi lo yang kita jadiin alat sex"
Ikatan mulut Adi dilepaskan ... waria tersebut mau mencium bibir merah Adi tetapi di tolah ... sebuah remasan pada BIJI KONTOL Adi memaksanya meneriam ciuman waria tersebut ...
LIANG DUBUR Adi yang menganga di colok-colok dengan jari mereka... menertawakan diri Adi yang telah DIGAGAHI ... mereka melepaskan Adi yang hanya bisa berlutut lemas karena kehabisan tenaga dan lemas dikakinya ...
memandikan, dan membersihkan tubuh Adi ... LOBANG DUBUR Adi di masukan sebuah selang ...
mereka menyuruh Adi berjongkok dan memasukan selang air kedalamnya untuk mencucinya ... rasa sakit dan perih dalam LOBANG DUBURnya ... tak jarang mereka sambil memandikan Adi masih memainkan BATANG KONTOL Adi yang dipenuhi BULu-BULU JEMBUT hitam yang gagah tetapi hanya lemas menggantung ... Adi hanya pasrah dengan tubuhnya yang dijadikan mainan ... Mereka membopong Adi mengeringkan tubuhnya di ruang tengah sambil tetap bertelanjang bulat ... menjadi tontonan mereka semua ... "ini bagian terakhirnya ..."
Mereka memberian sebuah GEMBOK KONTOl yang mengunci BATANG KEJANTANAN Adi ... "sekarang lo adalah kepunyaan kita ... lo akan ada buat memuaskan kita semua ..>" Adi kebingungan pasrah dan kosong dalam pikirannya ...
kini hari-harinya di habiskan dengan penyesalan dan setiap 3 kali seminggu dirinya harus menyempatkan datang ketempat tersebut untuk melakukan aktifitas sexnya dengan para waria tersebut ... kalau tidak mereka mengancam menyebarkan foto dan video porno diriny ... Adi tak bisa melakukan aktifitas sexnya diluar akibat BATANG KONTOl yang terbelenggu ...
MENGENTOT hampir 5-10 orang waria sehari perkali datang menguras tenaganya ...
tak jarang mereka meminta 2 x ... atau melakukan dengan MEMBENAMKAN DILDO dalam LOBANG DUBUR Adi juga ..
. Dulu dirinya membanggakan KEJANTANANNYA menggagahi para wanita kini hanya menjadi sejarang ... BATANG KONTOLnya berganti menjadi kenikmatan di DUBUR para Waria ..

Minggu, 24 Mei 2015

Cerita Sex Waria Aku Menjadi Budak Sex Para Waria Hypersex

Sebelumnya perkenalkan, aku adalah seorang pria yang sebut saja Reno dengan umur 28 tahun. Aku merupakan pria yang memiliki wajah lumayan ganteng dan tubuh yang kekar dengan tinggi 185 cm dan berat 81 kg. Tetapi pengalaman ini telah terjadi 3 tahun yang lalu saat aku masih berusia 25 tahun. Pengalaman yang aku alami sangat menyakitkan karena aku diperbudak oleh tiga orang nyonya yang haus sex sekaligus. Bukan hanya satu hari, dua hari atau tiga hari saja, tetapi dalam wakti satu minggu atau tujuh hari. Cerita bermula ketika aku baru datang dari daerahku di daerah Sulawesi.
Waktu aku datang, aku tidak memiliki pekerjaan yang pasti dan uang yang aku bawa hanya pas-pasan. Paling-paling uang tersebut hanya bisa untuk makan tiga hari saja. Aku memberanikan diri datang ke Jakarta karena kata temanku mendapat pekerjaan di Jakarta mudah asal mau melakukan apa saja semua bisa diatur.
Ketika hari sudah malam dan sepi, mungkin sekitar pukul 9 malam. Aku sudah tidak tahu mau kemana lagi. Tiba-tiba saja ada seorang wanita naik mobil Mercy menghampiri aku. Menanyakan keadaan aku, siapa namaku, dan asal aku. Dari penampilannya dia terlihat baik, anggun, cantik, sopan, dan sekitar berumur 36 tahun. Dia adalah Nyonya Lenny. Setelah sedikit kenal aku tahu bahwa dia seorang janda tanpa anak. Dia tinggal di daerah Pondok Indah. Dia adalah seorang Direktris dari sebuah Perusahaan Swasta terkenal di Jakarta.
Aku diperbolehkan tinggal di rumahnya. Dan aku bekerja sebagai supir pribadinya. Tanpa test apapun aku diterimanya bekerja. Untunglah kataku, karena aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi termasuk uang. Di rumah Nyonya Lenny aku diberi makan dan pakaian yang layak. Sedangkan barang-barang yang aku bawa sudah dibuang seluruhnya atas perintah Nyonya Lenny. Karena ia suka pada kebersihan rumah dan seseorang. Ya aku tidak memikirkannya, karena semua sudah diberikan oleh Nyonya Lenny. Barang-barangku tidak penting, hanya sebuah baju, celana, dan celana dalam yang kupakai. Sedangkan yang kubawa tertinggal di Stasiun Kereta waktu aku datang. Aku merasa beruntung karena bertemu dengan Nyonya Lenny.
Aku sudah bekerja dengan Nyonya Hanna selama 2 bulan berjalan. Hari ini aku disuruhnya menjemput dua orang temannya di Bandara. Mereka datang dari daerah Bandung dan akan menginap kurang lebih selama satu mingguan di rumah Nyonya Lenny. Setelah aku mengantar Nyonya Lenny ke kantor, aku langsung menuju ke Bandara untuk menjemput kedua temannya. Aku tidak kesulitan menemukan mereka, karena aku sudah memiliki foto-foto mereka.
Dari foto terlihat mereka seorang Nyonya-nyonya yang cantik dan muda. Yang satu bernama Lola dan yang satu bernama Lina.
Lalu mereka aku antar langsung ke tempat Nyonya Lenny di kantornya. Mereka banyak mengobrol dan melepas kangen mereka. Setelah diberitahu oleh Nyonya Lenny ternyata yang bernama Lina berumur 34 tahun dan bekerja sebagai Kapten pada sebuah kantor kepolisian. Lola adalah seorang waria yang bekerja pada sebuah salon kecantikan dan berumur 30 tahun tanpa operasi, jadi masih memiliki penis tetapi Nyonya Lola memiliki payudara, makanya dia disebut waria. Nyonya Lenny juga berpesan agar aku juga menuruti perintah kedua nyonya temannya itu, seperti aku mematuhi perintah Nyonya Lenny. Aku hanya bisa patuh dan tentunya mengiyakan.
Hari ini aku diberitahukan bahwa Nyonya Lenny harus dijemput pukul lima tepat. Sedangkan para karyawan lain pada hari ini dipulangkan lebih cepat pada pukul 3 sore. Mungkin sekitar pukul 4 sore sudah tidak ada karyawan lagi selain Nyonya Lenny dan kedua temannya, yaitu Nyonya Lina dan Nyonya Lola. Selama dua jam mereka berbincang-bincang serius dan sepertinya akan merencanakan sesuatu dalam jangka panjang. Tapi apa rencana mereka aku sendiri tidak tahu. Karena aku pikir itu bukanlah urusan aku.
Itukan urusan para Bos-bos besar. Sedangkan aku hanya seorang supir. Setelah pukul lima tepat aku sudah sampai di kantor Nyonya Lenny. Dari luar terlihat sepi, karena tidak ada satu mobil pun di luar. Hanya lampu di ruang kerja Nyonya Lenny saja yang masih menyala, sedangkan yang lainnya sudah dipadamkan. Lalu aku menuju ruang kerja Nyonya Lenny dan mengetuk pintu. Lalu terdengar suara "Silakan Masuk!!" kata Nyonya Lenny.
"Selamat Sore, Bu," kataku menyapa Nyonya Lenny. "Apa yang harus saya lakukan, Bu?" tanya aku kepadanya. "Hari ini kamu harus patuh kepada kami" dengan nada suara yang sedikit membentak.
"Baik, Bu saya akan patuh kepada ibu"
Mendengar kataku mereka bertiga malah tertawa terbahak-bahak. Lalu Nyonya Hanna menyuruhku untuk menandatangani sebuah kertas yang aku sendiri tidak tahu apa isinya. Karena aku sedikit takut, aku langsung saja menandatangani surat tersebut secara langsung.
"Bagus sekali!!" katanya sambil mereka tertawa senang Ha.. Ha.. Ha..!!
Setelah aku menadatangani surat yang sah karena diatas materai, mereka menyuruhku untuk membaca surat yang baru saja aku tanda tangani tadi.
Betapa terkejut dan kagetnya aku. Didalam surat tersebut menuliskan aku harus sanggup dan tanpa paksaan harus melayani keinginan dan kepuasan sex mereka berdua tanpa batas. Surat ini dibuat tanpa paksaan karena aku masih memiliki setumpuk hutang-hutang yang harus aku lunasi. Dalam surat itu juga menuliskan kalau aku seorang budak mereka yang harus patuh. Hatiku jadi menjerit tapi pasrah atas tindakan dan sikap mereka. Memang aku dalam bekerja dua bulan ini sudah meminjam beberapa kali kepada Nyonya Lenny untuk memeberikan uang kepada orangtuaku yang sakit dan untuk membiayai sekolah dua orang adikku.
"Nah, Sekarang kamu buka siapa-siapa lagi. Kamu adalah budak sex kami. Karena kamu punya banyak hutang," kata Nyonya Lenny kepadaku. "Iya, Bu" kataku pelan dan pasrah.
"Kau memang penurut. Lagi pula kalaupun kau tidak mau, apa yang bisa kau perbuat. Semua yang kau miliki sekarang adalah milikku. Kau tidak punya apa-apa lagi, termasuk baju dan celana kamu, bahkan celana dalam kamu pun milikku. Ha.. Ha.. Ha..!!" Mereka tertawa penuh kemenangan. "Ya, Bu saya akan patuh pada perintah ibu."
"BUKAN IBU!!" bentak Nyonya Lenny, "Sekarang kamu harus memanggil kami dengan sebutan NYONYA"
"Kamu mengerti!!" bentak Nyonya Lenny Lagi.
"Baik, nyonya," kataku pelan.
Permainan akan segera dimulai. Aku hanya pasrah. Walaupun aku memiliki tubuh yang kekar dan atletis aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka. Karena aku takut dan harus patuh kepada mereka. Walaupun aku mau lapor ke polisi juga susah karena Nyonya Lina adalah Seorang Kapten Polisi yang terkenal Killer. Permainan segera dimulai. Baik sekarang, "Buka baju kemejamu!!" bentak Nyonya Lenny.
Aku segera membuka kancing kemeja yang aku kenakan. Mereka sangat menyukai tubuhku. Karena tubuhku atletis dan kekar. Dada dan perutku terawat dengan baik, apalagi aku juga dibiayai untuk fitness oleh Nyonya Lenny agar aku sehat dan bugar dalam menyetir. Setelah aku telanjang dada, lalu Nyonya Lenny menyuruhku untuk melepas sepatu dan kaos kaki yang aku kenakan dan jam tanganku juga aku lepaskan. Lalu Nyonya Lola yang waria menyuruhku untuk membuka celanaku. Tapi aku hanya diam saja dan tidak menghiraukannya. Tapi aku malah mendapat marah dari Nyonya Lenny dan dia melempar aku dengan sebuah spidol yang ada diatas mejanya.
"Kamu harus patuh pada temanku, Nyonya Lola," bentak Nyonya Lenny.
"Sekarang lepas celana panjangmu!!"
"CEPAT!!" bentak Nyonya Lenny.
Melihat aku melepas celana panjangku, Nyonya Lola tertawa bahagia penuh kemenangan. Sekarang aku hanya mengenakan celana dalam saja yang berwarna putih. Mata mereka tertuju kearah tubuh dan penisku yang masih terbungkus dengan celana dalam yang masih kukenakan.
Lalu Nyonya Lina menghampiriku dan memelintir tanganku ke belakang. Lalu Nyonya Lina mengeluarkan borgolnya dan memborgol kedua tanganku ke belakang. Sedangkan Nyonya Lola mengambil gunting dan mengunting celana dalam yang aku kenakan. Sekarang aku sudah dalam keadaan polos tidak ada sehelai pun yang ada di tubuhku. Mereka puas dan tertawa melihat aku dalam keadaan bugil. Semua pakaianku disita oleh Nyonya Lenny dan dimasukkan dalam lemari besi pada ruangannya.
Lalu aku di dudukkan di kursi dalam keadaan tangan di borgol dan mata ditutup dengan sehelai kain. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan kepadaku. Tiba-tiba ada yang memegang penisku. Rupanya salah satu dari mereka sedang mencukur bulu kemaluanku. Kini bulu kemaluanku pun sudah bersih, kini aku tidak memiliki bulu lagi disekitar penis. Lalu penisku juga dicengkram dan dikocok-kocok dengan kuat.
Hampir saja aku keluar, tapi semua itu dapat kutahan sementara. Penisku kini sudah tegak, tegang, dan memerah. Lalu mereka mengikat penisku dimulai dari bola pelir. Mereka ikat secara terpisah dan diikat keduanya secara bersama dengan disatukan. Begitu juga dengan kepala penisku, mereka ikat dengan pengunakan bahan dari karet sehingga kepala penisku benar-benar terikat dengan kuat. Sehingga penisku tidak mau melemas. Selain itu mereka juga memberikan aku obat kuat berupa tiga butir yang harus aku minum. Mungkin hal itu yang membuat penis aku dapat tegang lama. Dan mereka mengatakan bahwa aku harus minum obat ini sehari dua kali sebanyak tiga butir.
Lalu mereka menjepit kedua puting susuku dan dihubungkan pada tali di kepala penisku. Aku benar-benar tidak berdaya dan pasrah karena tanganku masih diborgol dan mataku masih tertutup kain. Seketika mereka membuka tutup mataku dan juga borgolku. Lalu mereka menyuruhku bergaya dengan beberapa gaya. Aku pun menurut. Lalu kilatan lampu blitz memancar kearah aku. Mereka memotret aku dalam keadaan seperti itu. Mereka memotretku dengan kamere digital dan juga merekam dengan handycam. Akupun diancam tidak boleh macam-macam, karena foto-foto bugil aku akan disebar jika aku bertindak macam-macam. Termasuk mereka juga akan menyerahkan fotoku kepada keluaragaku di kampung. Mendengar itu, aku semakin menuruti semua keinginan mereka. Kini aku duduk sambil berlutut, karena hanya seperti itu hak dan tempatku sekarang.
Sekarang aku dipakaikan kalung anjing lengkap dengan rantai pengiringnya. Selain itu mereka juga membungkam dan menutup mulutku alat penutup yang menyerupai bola, sehingga mulutku terbuka. Lalu aku disuruh merangkak layaknya seekor anjing. Setiap gerak-gerikku sudah terekam baik dalam foto maupun kamera.
Sekarang mereka membawa aku keluar kantor dengan menarik rantai pada leher aku. Aku berjalan di depan mereka, sesekali mereka menendang dan mencambuk pantatku dan pnggungku sewaktu aku berjalan lambat ataupun terlalu cepat. Kami berjalan menuju mobil yang sudah kuparkir. Keadaan kantor sudah sepi dan aman termasuk ruang parkir hanya ada mobil Nyonya Lenny saja. Karena satpam juga sudah diperbolehkan pulang sejak jam tiga tadi.

Sabtu, 23 Mei 2015

Cerita Sex Waria Pengalamnku Bersama Mbak Tari Yang Binal

Seringkali kita mendengar bahkan membaca intisari cerita intim yang mengisahkan dua pasangan sejoli yang beda kelamin, terus dikemanakan kehadiran sosok seorang waria itu? Oke langsung saja, perkenalkan namaku Mahesa, untuk sekarang ini aku masih study jenjang akhir di salah satu universitas negeri ternama di Yogyakarta. Sebenarnya aku sendiri bukan orang asli Jogja, namun salah satu dari kedua orang tuaku asli keturunan Jogja, jadi dalam diriku pun mengalir darah asli Jogja. Aku sendiri tinggal di jogja semenjak masuk kuliah dulu sampai sekarang.
Nah, kita mulai saja ke cerita inti, sejak awal pertama masuk kuliah, aku di pusingkan dengan berbagai UKM yang ada di kampus. Setelah memikirkan akhirnya dengan mantap aku memutuskan untuk gabung dengan UKM Seni Teater, karena aku pikir UKM ini bisa melatih mental dan menambah banyak teman, terutama cewe hehehe.
UKM Seni Teater di kampusku seringkali anjang sana dengan UKM kampus lain atau bahkan dengan para seniman teater Jogja. Setelah beberapa bulan aku gabung di UKM ini, kelompok kami kebagian jatah kolaborasi dengan seniman teater Jogja untuk tampil di salah satu event akbar di Jogja. Dari kelompok seni teaterku mengirimkan 4 anggotanya yang terdiri cowok semua, termasuk salah satunya aku sendiri, dan dari kelompok seni teater Jogja juga mengirimkan 4 orang yang terdiri dari 2 cowok, 1 cewek dan 1 waria. Untuk mengenal satu sama lain antar kelompok, kami sepakat untuk kumpul di sanggar teater Jogja. Kami saling salaman dan saling memperkenalkan diri masing-masing. Dan disaat aku berjabat tangan dari anggota mereka yang terahir, tiba-tiba aku terbengong karena melihat wajahnya yang begitu cantik dan mempesona. Telapak tangannya halus bagaikan sutera dari negeri jiran.
“Hey, kok bengong?”, suara lembutnya mengagetkanku.
“A..a..anu..a..aku Mahesa”, kataku memperkenalkan diri.
“Aku Tari, senang berkenalan denganmu”, balesnya mesem. Aku baru tau ternyata dia namanya Tari. Usianya 7 tahun di atasku, makanya aku manggil dia Mbak Tari. Kalau aku amati Mbak Tari ini mirip sekali dengan pasangan mesum vokalist band yang katanya ganteng itu. Buatku Mbak Tari lebih sempurna, ya meskipun dia seorang waria, tapi dari parasnya tidak kalah anggun sama paras wanita jawa banget.
Sejak pertemuan pertama itu, kelompokku dan kelompok Mbak Tari semakin akrab, setiap malam selama sebulan kami selalu mengadakan pertemuan untuk latihan mempersiapkan pentas dan juga hanya untuk sekedar nongkrong. Begitupun aku dan Mbak Tari, semakin hari semakin kaya tidak ada batasnya saja. Mbak Tari pun sudah tidak canggung lagi untuk curhat tentang problemnya mulai dari karir sampai asmara. Dan baru aku ketahui ternyata Mbak Tari baru putus sama pacarnya 2 bulan yang lalu, alasannya karena si cowoknya sudah punya istri, dan dia tidak bisa memberi kasih sayang yang adil kepada Mbak Tari. Dalam benakku aku dapat merasakan kegalauan dan tangisan hati Mbak Tari, tapi dia bukan sosok yang lemah, makanya dia mampu bertahan bahkan mengubah semua itu dengan senyuman.
Ketika kita mendekati hari H pentas, ketua dari tim meminta kita semua untuk latihan rodi, dan kalau perlu tidur pun di sanggar tidak masalah. Untuk menunjukan profesionalitas, kami mengiyakan dan menyanggupinya,karena bagaimanapun juga tampil dengan all out sudah menjadi visi misi kami, agar penikmat seni ini tidak kecewa. Semua anggota pun tidak canggung atau risih untuk tidur bersama di sanggar, karena pada prinsipnya dalam sebuah karir itu tidak memandang cinta atau nafsu.
Hari yang di tunggu-tunggu ahirnya tiba, saatnya kami mementaskan apa yang telah kami persiapkan sematang mungkin. Dan alhasil semua menikmati pentas kami, dan dari rauj wajah para penonton terlihat tidak ada yang kecewa dengan pentas kami. Kamipun merasa bangga dan termotifasi untuk bisa mengangkat cerita yang lebih seru lagi. Setelah acara usai, kami pulang ke sanggar dan merayakan kegembiraan bersama. Namun tiba-tiba Mbak Tari mengusulkan untuk mengadakan party kecil-kecilan di rumahnya, dan kami pun menyetujuinya dengan senang hati. Malam minggu jam 7 semua diharapkan sudah berkumpul di rumah Mbak Tari.
Singkat cerita, tibalah malam yang di tunggu. Sekitar jam 7 malam semua sudah berkumpul di rumah Mbak Tari. Namun Mbak Tari belum juga keluar dari kamar, entah apa yang disiapkan dia kita tidak tahu. Beberapa menit kemudian Mbak Tari pun keluar dari kamarnya dengan membawa beberapa botol minuman beralkohol.
“Surprise..are you ready party to night?”, kata Mbak Tari. “Wah, ini nih party beneran”, kata salah satu teman kami. “Mahesa, ambil dorongannya tuh di kamar Mbak”, perintah Mbak Tari. “Oke Mbak”, balesku.
Malam itu kami habiskan dengan party di sertai alunan musik DJ. Dari semua teman-teman yang ada disitu Mbak Tari lah yang paling banyak minum, sampai-sampai dia benar-benar mabok dan tepar. Waktu sudah menunjukan tengah malam, satu persatu pamit untuk pulang. Dan yang masih di tempat hanya Aku, Roy, dan Mbak Tari yang sudah tepar di atas sofa. Beberapa menit kemudian Roy juga pamit pulang, namun sebelum Roy pulang dia menyuruhku memindahkan Mbak Tari ke kamarnya kalau nanti aku mau pulang.
Kini hanya aku dan Mbak Tari saja yang tersisa, karena sudah sangat larut, maka aku putuskan untuk pulang juga. Ku dekati Mbak Tari dengan tujuan memindahkan dia ke kamarnya. Namun sesaat aku berhenti dan terbengong, dalam posisi tidurnya yang telentang sedikit membangkitkan gejolak priaku. Malam itu Mbak Tari mengenakan tangtop putih dan rok mini ketat. Aku mencoba membuang jauh-jauh pikiran kotor itu, karena selama ini aku tidak pernah terlintas untuk menakali Mbak Tari, sebab dia juga sudah tak anggap kakakku sendiri.
Kubopong Mbak Tari ke kamarnya dan kutidurkan dia di kasurnya. Aku bergegas keluar dari kamarnya untuk melanjutkan pulang. Namun ketika aku sampai di pintu kamar Mbak Tari, aku berbalik dan melihat Mbak Tari posisi tidurnya sudah berubah. Sekarang posisinya miring membelakangiku dengan roknya yang sudah tersingkap. Paha mulus Mbak Tari pun nampak merayu-rayuku untuk mendekatinya.
Gejolakku yang tadinya mulai hilang bangkit lagi, dan mungkin juga karena pengaruh alkohol sehingga kesadaranku untuk tidak menakali Mbak Tari hilang. Perlahan-lahan kudekati dia dan kuusap rambutnya yang lembut. Raut wajah dan hembusan nafas Mbak Tari menandakan dia sudah jauh di alam mimpi sana. Kubalikkan tubuh Mbak Tari sehingga posisinya kembali telentang. Kini aku berjongkok di samping tempat tidur Mbak Tari sambil memandangi wajahnya yang sangat anggun itu.
Perlahan kudekatkan wajahku ke keningnya, dan ku tancapkan satu kecupan sayang di situ. Tidak cuma itu, pipi indahnya pun mengundangku untuk mengecupnya. Aku terpana melihat bibir manis Mbak Tari, entah naluri apa tiba-tiba ku beranikan mencium bibir Mbak Tari yang sangat sensual itu. Ciumanku di bibirnya cukup lama, dan itu membuat Mbak Tari susah bernafas. Karena kondisi dia sudah mabok berat, cuma erangan lirih saja yang ku dengar dari mulutnya. Tanganku tidak mau tinggal diam, perlahan kupegang dua bukit indah yang ada di dada Mbak Tari. Kurasakan dia sedikit menggelinjang.
Melihat wajah Mbak Tari yang nampaknya sudah mulai terbawa gejolak, aku semakin tidak bisa membendung hasratku. Ku ciumi bibirnya dengan lahap, dan kujilati wajahnya yang ayu mempesona. Kini aku mulai melepas tangtop yang Mbak Tari kenakan, perlahan kulanjutkan meremas kedua bukit indahnya dari luar bra.
“Aghhhhh..Ohhhhhhh..Yeahhhh”, hanya itu yang keluar dari mulut Mbak Tari. Kulepas bra yang dia pakai, dan menyemburlah kedua bukit indah milik bidadari yang tidak berdaya ini. Kuremas perlahan dan kucium dengan hangat.
“Ahhhhhh..Sssshhhhh..Ghhhhhh”,Mbak Tari semakin mendesah. Kujilati dan ku emut putingnya, turun ke perut dan pusernya. Ku balikkan badan Mbak Tari dan kujilati juga bagian punggungnya. Tangan dan ketiaknya tidak ketinggalan dari jamahan lidahku juga.
Sekarang saatnya bagian paling sensitif dan intim milik Mbak Tari. Perlahan kulepas rok yang ia kenakan dan juga CD pink motif bunga yang sedikit basah karena cairan cinta Mbak Tari. Nampaklah batang Mbak Tari yang sudah tegang dan basah di bagian ujungnya. Aku bergegas mengambil handbody yang terletak di meja rias Mbak Tari. Kulumuri tanganku dengan handbody itu. Kugenggang batang milik Mbak Tari dan disusul mengocoknya perlahan.
“Ahhh..Ohhh..Sssshh..Yeahhh”, desahan Mbak Tari.
Semakin lama tempo kocokannya semakin ku percepat, Mbak Tari semakin keras mendesah, mungkin dalam tidurnya dia sedang memimpikan bulan madu dengan pangerannya.
“Oghhhh..Ahhhh..Ohhhh”, desahan Mbak Tari menjadi. Beberapa detik kemudian tubuh Mbak Tari mengejang hebat dan tiba-tiba croot..croot..croooot, muncratlah cairan cinta Mbak Tari di tanganku. Kubiarkan Mbak Tari istirahat dan menikmati sisa-sisa surga dunia yang baru dia raih, aku sendiri ke kamar mandi membersihkan tanganku. Setelah aku rasa Mbak Tari sudah kembali rileks, ku buka lebar selangkangannyadan aku memposisikan diri. Ku tempelkan batangku di lubang anusnya. Perlahan-lahan kudorong masuk, namun sedikit susah karena masih agak sempit. Terlihat raut wajah Mbak Tari nampak kesakitan.
Kucoba masukkan perlahan-lahan hingga “jlebbb”, masuklah semua batangku di lubang surganya. Kudiamkan sejenak untuk beradaptasi. Perlahan mulai ku pompa dengan tempo yang lambat. Aku merasakan begitu nikmat tiada duanya.
“Ahhhhhhhhh..Mbak Tari...Aghhhhh”, desahku.
Semakin lama tempo pompaanku semakin kupercepat. Aku sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi, yang ada saat itu hanyalah meraih puncak nikmat surga dunia. Setelah 30 menit, aku merasakan puncak kenikmatan itu akan segera datang, tempo pompaanku lebih ku percepat lagi, dan tidak lama kemudian croot..croot..croooot, lahar cintaku muncrat di dalam lubang surga Mbak Tari. Kudiamkan batangku disana hingga kembali mengecil lagi. Kurebahkan tubuhku yang penuh keringat disamping Mbak Tari. Bergegas ku seka tubuh Mbak Tari dengan air hangat, dan kembali kurapikan dia seperti semula. Setelah semua rapi, ku cium kening Mbak Tari sebagai ungkapan rasa sayangku ke dia.
“Maafkan aku Mbak, aku tidak bisa menahan gejolakku, aku janji ini yang pertama dan terahir”, kataku.
“Terimakasih Mbak Tari, aku sayang kamu”, kataku mesra dengan di ahiri mencium keningnya lagi.
Aku bangkit dan bergegas meninggalkan kamar Mbak Tari.